Jumat, 24 Maret 2017

KAU KENAPA #yaqines



Bila kau memang bahagia
Kenapa kau masih saja usil
Dan suka marah-marah?
Bila kau bukan pendusta
Kenapa kau buat yang lain resah?

Bila hidupmu indah
Kenapa kau gelisah?
Bila masa depanmu cerah
Kenapa kau pusing memikirkan hari tua?

Bila kau punya cinta yang indah
Kenapa dengan kesendirian kau kesepian?
Bila kau tak butuh cinta
Kenapa tak pernah bisa kau bercinta
Dengan diri sendiri saja?

Bila kau bahagia dengan kesendirian
Kenapa kau tergoda dengan pergaulan?
Bila kau nyaman dengan satu pendirian
Kenapa kau terpengaruh pada lingkungan sekitar?
Bila kau betah dengan keterasingan
Kenapa kau sibuk menarik perhatian?
Bila kau tenang dengan kemandirian
Kenapa kau terikat pada suatu hal?

Bila kau berkharisma dan berwibawa
Kenapa kau latah dan banyak tingkah?
Bila kau punya pesona
Kenapa kau banyak bersolek dan bergaya?

Bila kau kaya
Kenapa kau banyak mengejar dunia?
Bila kau miskin
Kenapa tak terus kau cari berkah?

Bila kau bukan fakir
Kenapa kau kikir?
Bila kau punya hati
Kenapa sedikit sekali kau berbagi?

Bila kau kenyang
Kenapa kau sulit tidur?
Bila kau lapar
Kenapa kau berencana tidur
Atau tafakur?

Bila kau kuat
Kenapa kau sambat?
Bila kau semangat
Kenapa kau kalap?

Bila kau ingat setiap saat
Kenapa kau menunda-nunda berbuat manfaat?
Bila kau tak punya solusi yang tepat
Kenapa kau tak cepat mencari selamat?

Bila kau perlu sukses
Kenapa tak kau lalui proses?
Bila kau sadar masalah hidup tak akan pernah beres
Kenapa diatas sajadah air matamu tak selalu menetes?

Bila kau bukan pemalas
Kenapa kau tak antusias?
Bila kau hidup
Kenapa kau hanya bernafas?

Bila kau tak bernafsu
Kenapa kau cemburu?
Bila kau rindu
Kenapa kau tak mengaduh?

Bila kau terhormat
Kenapa kau tak beradab?
Bila kau bermartabat
Kenapa kau bejad?

Bila kau mulia
Kenapa kau mencela?
Bila kau tahu perbedaan itu fitrah
Kenapa kau tak menghargai yang berbeda?

Bila kau bersih
Kenapa kau mencaci?
Bila kau tak bersih
Kenapa kau emosi saat dicaci?
Bila kau bersih
Kenapa kau ingin dipuji?
Bila kau tak bersih
Kenapa kau senang dipuji?

Bila kau sanggup berjanji
Kenapa kau tak mampu memberi bukti?
Bila kau ucapkan janji suci
Kenapa kau nodai?
Bila kau sanggup menanggung-jawapi
Kenapa kau ingkar janji?
Bila kau setia hati
Kenapa kau ingkari ikrar hati?

Bila kau tak ragu
Kenapa tak teguh pendirianmu?
Bila kau tak rapuh
Kenapa kau gaduh?

Bila kau pernah tertipu
Kenapa kau kembali terjatuh disitu?

Bila kenyataannya hidup ini tak mudah
Kenapa kau berleha-leha?
Bila tentang mati itu nyata
Kenapa kau selalu tertawa?

Bila kau berakal budi
Kenapa kau tak bisa diam menahan diri?
Bila kau menghindari rendah diri
Kenapa kau tak rendah hati?

Bila kau tak buta
Kenapa kau mati langkah?
Bila kau tak patah-arah
Kenapa kau berputus-asa?

Bila kau punya asa
Kenapa kau tak memanjatkan doa yang indah?
Bila kau salah
Kenapa kau tak bermuhasabah dan berubah?
Bila kau tak salah
Kenapa kau tertampar oleh kata-kata?

Bila kau tak suka pamer
Kenapa kau membuat geger?
Bila kau tak ingin populer
Kenapa kau asal nge-share?

Bila sudah jelas nilai tertinggi adalah budi pekerti
Kenapa kau tak memuliakan akhlak seperti Nabi?
Bila diatas langit masih ada langit lagi
Kenapa kau masih membesarkan diri sendiri?

Bila kau berani maju dengan "Allohu Akbar"
Kenapa kau mundur saat kau harus tawadhu' dengan kalimat "Allohu Akbar"?!
Bila kau bisa buktikan kau seperti Sahabat Umar
Kenapa kau menghindar
Tak seperti singa yang lapar?

Bila kau tak gentar
Kenapa sebelum berperang kau terkapar?
Bila dalam dirimu ada peperangan paling besar
Kenapa saudaramu sibuk kau ajak bertengkar?

Bila kau merdeka
Kenapa kau jadi budak manusia?
Bila kau bebas melakukan apa saja
Kenapa kau terbelenggu dengan dunia?

Bila kau tak serakah
Kenapa kau habiskan semua?
Bila sumber masalah sebab kau selalu suka yang mewah
Kenapa kau tak memilih tetap hidup sederhana?

Bila Yang Maha Besar kau sadari
Kenapa kau berkecil hati?
Bila awal dan akhirmu hanyalah tanah bumi
Kenapa kau berbangga diri?

Bila cahayamu tak seterang mentari
Kenapa kau hidupkan lilin di siang hari?

Bila sinarmu tak seindah rembulan dan bintang
Kenapa kau nyalakan pelita tuk terangi malam?

Bila kau mengerti kebijaksanaan
Kenapa sikapmu tak berperasaan?
Bila kau sungkan
Kenapa kau tak sopan?

Bila kau memiliki keistimewaan
Kenapa kau arogan?
Bila semua punya kelebihan dan kekurangan
Kenapa kau tak memaafkan kesalahan
Dan mengambil pelajaran?

Bila dengan main keroyokan kau hanyalah seorang pecundang
Kenapa kau main keroyokan?
Bila ternyata kau menang keroyokan bukanlah kemenangan
Kenapa dengan keroyokan kau mengira menang?
Bila kau tak suka kekalahan
Kenapa kau senang menang-menangan?
Bila kau faham arti mengalah bukanlah kalah
Kenapa kau tak mau mengalah?

Bila kau tak mau gagal
Kenapa kau hentikan ikhtiar dan tawakkal?

Bila kau serius
Kenapa kau tak fokus?
Bila kau tulus
Kenapa dipikiranmu hanya fulus?

Bila kau sabar
Kenapa kau keras dan kasar?
Bila kau ikhlas
Kenapa kau tak puas dan menuntut balas?

Bila kau berpendidikan
Kenapa kelakuanmu kurang-ajar?
Bila kau bermoral
Kenapa kau brutal?

Bila kau jujur
Kenapa kau buat hidup orang hancur?
Bila kau bukan munafik
Kenapa kau fasiq?

Bila kau sudah mapan
Kenapa kau plin-plan dan kagetan?
Bila kau masih butuh kasih-sayang
Kenapa orang lain tak kau pedulikan?

Bila kau tak tuli
Kenapa kau hanya mendengar suaramu sendiri?
Bila kau peka
Kenapa kritik tak kau terima?

Bila kau pintar
Kenapa kebodohan tak semakin kau kenal?
Bila kau adil dan bijak
Kenapa kau cenderung memihak?

Bila kau bukan pengecut
Kenapa kau takut?
Bila kau tak bermimpi buruk
Kenapa wajahmu cemberut?
Bila ombak dilaut tak membawamu terhanyut
Kenapa dalam keterpurukan kau larut?

Bila kau pemberani
Kenapa tak kau hadapi sendiri?
Bila kau ksatria sejati
Kenapa kau lari dan pergi?

Bila kau benar
Kenapa kau tak terus mengajak pada kebaikan
Dengan kasih sayang?
Bila kau baik
Kenapa kau tak khawatirkan nasib?

Bila kau tak sakit
Kenapa hatimu memekik menjerit
Dan tak kunjung bangkit?
Bila kau sehat-sehat saja
Kenapa kau berlebihan dan memaksa?

Bila kau bisa berbaik-sangka
Kenapa kau berburuk-sangka?

Bila kau tak kenapa-kenapa
Kenapa kau banyak bicara
Atau salah tingkah?

Bila kau tetap begini dan begitu

Ya sudahlah..
Dan terserah..

Semoga kau baik-baik saja disana
Disini dia berharap kau bahagia
Dia tak kemana-mana
Dan jangan lagi menjadi kenapa-kenapa!

_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar